Senin, 28 September 2009

Seringkali kegagalan disebabkan karena miskinnya pengetahuan yang kita miliki

Semoga menjadi artikel yang mencerahkan :)

Pada suatu hari, ada seorang pertapa yang ingin membuat sebuah rumah.
Selama hdupnya, dia hidup di dalam sebuah gua yang kecil. Yang pertama dia
lakukan adalah turun gunung untuk membeli alat pemotong kayu di took
peralatan di kota terdekat.

“saya ingin pindah dari gua saya dan bermaksud membuat rumah sendiri dari
batang kayu”, begitu kata pertapa ini dengan bangga kepada pelayan toko.
Lalu dia melanjutkan penjelasannya, “ Saya perlu alat pemotong kayu yang
paling baik, tidak masalah berapapun harganya.

Pelayan toko yang masih muda tersebut segera menuju gudang tempat
penyimpanan alat-alat yang dijualnya. Tak lama kemudian, dia kembali
dengan membawa sebuah alat pemotong kayu yang tampak bagus dan mengkilap.
“Ini alat pemotong yang terbaik yang ada di pasaran.”, kata pelayan itu
dengan mantap. “Dengan alat pemotong ini anda bisa menebang kayu bagai
pisau memotong mentega. Saya jamin dengan alat pemotong kayu ini,
pekerjaan memotong dan menebang kayu yang memakan waktu sebulan, bisa
diselesaikan dalam waktu satu hari saja. Jika tidak terbukti, saya berani
mengembalikan uang anda dari kantong pribadi saya.”

Karena si pertapa ini sangat tertarik dengan penjelasan pelayan toko tadi,
maka dia membeli alat tersebut. Lalau ia kembali kegunung tempat dia
bertapa.

Sebulan setelah itu, ketika si pelayan toko sedang sibuk membereskan
barang dagangannya, ia mendengar suara teriak si pertapa., “Hei anak
muda!!!! Saya datang untuk mengembalikan alat pemotong kayuini. Tolong
kembalikan kembalikan uang saya seperti janji anda dulu.”

Si pelayan toko memndang wajah tua si pertapa itu. Ia tertegun melihat
penampilan yang sudah tidak karuan. Si pertapa tampak seperti tidak tidur
selama berminggu-minggu. Pada pakaiannya tampak bercak darah dan keringan.
Kelihatannya isa telah bekerja setengah mati.

“A…a…a..apa yang terjadi dengan bapak??? WAjah anda begitu
memprihatinkan!!” Tanya pelayan toko tergagap-gagap.

Dengan sisa-sisa kekuatan yang ada padanya, si pertapa tua mengangkat alat
pemotong kayu ke meja penjualan. Sambil bersungut-sungut, ia berkata,
“Alat pemotong kayu macam apa yang anda jual pada saya??? Katanya, alat
pemotong kayu ini mampu menebang pohon dalam sehari saja. Saya sudah
menggunakan alat pemotong ini selama 30 hari, tapi pekerjaan saya belum
selesai juga. Seperti yang anda janjikan, tolong kembalikan uang saya.”

Si pelayan toko yang merasa keheranan lalu minta maaf dan berkata,
“Tentu!!! Janji memang harus ditepati. Tetapi, tolong coba saya periksa
dulu alat penebang kayu ini. Siapa tahuada yang tidak beres.”

Lalu si pelayan toko segera menarik tali yang ada pada alat penebang itu.
Kontan saja alat itu berbunyi, “B-R-R-R-R-R-R-R-R-R!!!!”

Saking terkejutnya, si pertapa langsung terhempas ke belakang meja
penjualan. Ia merasa seakan mendengar bunyi peluru yang ditembakkan dari
alat pemotong itu. Lalu ia berteriak kepada pelayan toko, “BUNYI APAKAH
ITU???”

Apa yang bisa kita pelajari dari cerita diatas???

“Seringkali kegagalan bukan disebabkan karena minimnya kemampuan atau
usaha kita untuk mengerjakan sesuatu. Seringkali kegagalan disebabkan
karena miskinnya pengetahuan yang kita miliki. Kita telah menjadi orang
yang sangat tidak mau belajar sesuatu.”

Cheers,
Best Regards,

Gideon Agustinus S. Kom

X-Net Com System Solution

Tidak ada komentar:

Pengikut