Alinda, 1 Muharam 1433 H (26 November 2011)
Selama satu jam ditemani kopi ginseng, kacang, dan cemilan seadanya Kami bercengkerama membahas beberapa agenda seputar ummat di sekitar Alinda. Ya, baru beberapa minggu ini, Saya bergabung dengan Kang Tubagus Arif penggiat Izzatul Ummah Al qudwah, sebuah yayasan keislaman yang berusaha membangun kekuatan ummat islam dengan memberdayakan dirinya. Sebenarnya malu, tinggal sudah lebih tiga tahun baru kenal dan mau terjun dalam aktivitas sosial di kampung sendiri kali ini.
Beruntung sudah mengikuti kelas-nya "Bussiness Model Generation" yang di komandani eyang Kika jadi dalam menilai sesuatu bisa menyeluruh dan terfokus (unbundling dan bundling) dengan cermat dan sederhana. Dan metode inilah yang sedang coba saya terapkan di usaha facebook.com/miewasabi sehingga lahirlah usaha mie yang lain di 'mie ayam sehaat' yang baru launch satu minggu yang lalu ini.
Salah satu agenda pengurus yayasan adalah mengurangi ketergantungan terhadap donasi dari para donatur, salah satunya akan dibuat kaos da'wah. Kebetulan Saya didaulat memperkuat pada pengembangan ekonomi ummat, langsung Saya bedah aja tuh ala bussiness model generation, dan ternyata dari diskusi kita memang dahsyat ya..
1. Segmentasi customer
Mulailah dari strategi pemasaran yaitu sisi segmentasi pasar. Kaos adalah barang umum yang sudah memasyarakat dan banyak penjual yang membuatnya. Nah, kaos da'wah akan mengkhususkan akan membidik yaitu segmentasi kaum aktivis da'wah, remaja masjid, majlis ta'lim, sekolah islam, pengurus masjid, radio da'wah, dan sebagainya.
2. Customer Relationship
Hubungan pelanggan kaos yang sedang di produksi ini akan terbentuk dengan sendirinya person to person kepada sesama aktivis da'wah, sehingga terdapat ikatan bathin yang kuat dan insya Allah bukan sekedar bisnis to bisnis semata, karena di dalamnya ada unsur da'wah.
3. Value Preposition / Unique Selling Point
Tidak lupa pula dalam produk kaos yang dihasilkan terdapat satu nilai (value Preposition) berupa berita da'wah yang dituliskan dalam kaos, bisa berupa dari Alqur'an atau hadist, ajakan ber-akhlakul karimah, dan sebagainya. Dan media da'wah ini akan selalu dibaca oleh pengguna, yang berpapasan atau lawan bicara dari si pengguna kaos ini. Jadi terdapat dua nilai dengan adanya pembuatan kaos ini.
4. Channel
Cara mencapai barang ke customer bisa melalui bazaar di masjid-masjid, arisan, media radio da'wah, bahkan dari mulut ke mulut. Saya pikir malah sedikit tidak memerlukan iklan. Lebih bagus dengan memberikan insentif yang besar ke agen, jadi penjualan dengan sistem keagenan.
Ah, Makin banyak saja ide ini bermunculan di kepala...
Apa daya waktu nya memberikan hak pada badan ini untuk beristirahat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar