Balada ini dituliskan dan disarikan penulis dari Chatting group di BB Group Bussines Modelling Generation asuhan Eyang Kika. Walaupun hanya mampu menyimak chat tersebut di sela-sela menunggu anak yang terbaring di rumah sakit, aku terhanyut dibuatnya. Tak lebih tujuannya dimuat tulisan ini adalah untuk sekedar meninggalkan jejak, bahwa ada dengan keakraban dan sedikit pemikiran liar member group yang sangat sayang kalau hilang begitu saja.
Seperti biasa pagi itu anggota padepokan Bisnis model selalu bercengkrama di group BB,
dimulai alunan puisi sang Eyang Guru:
"Seberapa putih hatimu?" Tanyanya.
"Hatiku hitam pekat" Jawabku.
"Tapi engkau begitu mulia, berbagi begitu banyak" Dia menambahkan.
"Tidak, ini aku lakukan karena sedang menyelamatkan diri, begitu banyak dosa ini" Jawabku dalam isak.
(Novel - Sulang Dari Timur, bab 3)
Di timpali Sang Juragan Sapi:
"Aku bagai pria bersisik. Setiap kuberikan satu dinar. Copot satu sisik...."
Seperti biasa Ferro yang ngocol dan ‘sedikit’ merusak suasana :
“Aku tau kau laki2 tapi mengapa kau masuk miliz pecinta boneka,,
aku menjadi ragu kelaki2anmu :p
“Karena boneka menghangatkan hati ku,
“Karena istriku masih bisa hamil..
“Karena boneka menghangatkan hati ku,
“Karena istriku masih bisa hamil..
“Iya aku adalah jiwa yg resah
“Aku adalah wakil dari kebimbangan
“Tapi aku tetap berusaha terus melawan keresahan
“Jiwa ini slalu melayang
“Kadang dalam ketidak pastian
“Kadang aku merasa sunyi dalam keramaian, tapi senyumku yg kadang menutupi,,
“Aku adalah wakil dari kebimbangan
“Tapi aku tetap berusaha terus melawan keresahan
“Jiwa ini slalu melayang
“Kadang dalam ketidak pastian
“Kadang aku merasa sunyi dalam keramaian, tapi senyumku yg kadang menutupi,,
Dilanjutkan Puisi beneran dari Kika Syafii | Alurkria Dot Com:
“Disini, pernah aku lukis wajahmu di dua sayap kupu-kupu.
“Disana, pernah aku tulis namamu di sebongkah batu. “
Hingga sekarang harus aku rasakan kamu ada dimana-mana.
(Puisiku akan Tuhan yg selalu mencengkeram pikiranku)
“Duhai maha cinta, begitu rupa kau aduk kehidupan dari seduhan "ada dan tiada" dan jejak pada pasir,
serta sapu ombak yang selalu setia kembali pada pantai.
(Puisi akan Tuhan yang selalu membuatku mencintai semua temanku)
“Aku yang yang tak mampu menangis dihadapanmu,
hanya mampu memandang air yang terus menerus mengalir memeluk batu.
“Dan aku yang terus bergembira karenamu,
hanya mampu menangis ketika hujan menyentuh tanah.
(Puisi yang selalu aku ucapkan setiap kali selesai tahajud).
“Daun gugur bercerita, tak kau sambut aku,
ranting yang patah jatuh tepat ditepi sungai.
(Puisi yg selalu aku ingat manakala aku tidak melakukan apapun bagi makhluk Tuhan)
“Airmata, telah aku letakkan di saku.
Telah pula aku tinggalkan di masa lalu.
Semoga mereka tak beranjak menyusulku di masa depan.
(Puisiku yang menguatkan hati setiap kali ingat masa kelam di lalunya waktu)
“Kala tubuh ditinggalkan nyawanya,
kemudian terkubur di sebuah lobang,
dan orang-orang meninggalkanmu,
kamu akan sendirian seperti dalam botol.
Teman sejati akan tetap bertahan hingga sepi,
beserta setangkai mawar putih di mulutnya.
(Puisi yg selalu mengingatkanku akan mati dan menjadi teman sejati bagi semuanya)
“Disela buku kau cari surga, berharap kau temukan disitu.
"Tidurlah, aku jemput dengan doa kala kau bangun nanti",
ucapku sembari menggantikanmu mencari surga.
(Puisiku tentang keinginanku untuk bisa mendapatkan syafaat dari Rasul manakala mati)
“Tuhan mencintai manisnya dunia, maka dikenalkanlah manusia akan tangis dan tawa.
Tuhan juga menjanjikan indahnya surga, maka manusia diajak menurunkan jidatnya.
"Adakah yang tahu dimana letak bahu Tuhan?
Aku ingin sebentar bersandar.."
(Puisi kali ini aku tuliskan utk teman-teman, segeralah sandarkan diri ke bahu Tuhan bila kaki sdg goyah, Dia selalu mencintaimu, balaslah cintaNya)
Masih banyak sebenarnya ilmu yang didapat dari chat BB Group ini, sedikit akan di share di tulisanku selanjutnya ya…
1 komentar:
Mantab kang, kalau bisa bukan hanya puisinya, kan masih banyak tuh :D
Posting Komentar