Selasa, 06 Desember 2011

" Berapa modal jualan mie hijau seperti bapak?"

RS. Ananda, 6 Des 2011


Di waktu senggang sambil menunggu dokter bedah anak saya, yang lumayan lama itu menjadi tidak terasa karena diselingi chating di BBM dengan seorang teman baru yang di kenal dari salah satu milis. Sebut saja namanya "Bunga" (nama disamarkan).
"Pak, berapa modal buat bisnis mie ayam hijau seperti Bapak buat?" demikian Ia mengawali pembicaraan. He.. he.. bingung juga jawabnya, masak buka modal sama orang baru kenal.
"Begini Mba', kalau yang dimaksud modal dalam pikiran anda adalah uang itu relatif ya.  Tergantung seberapa besar luas area jualan, model booth, outlet di mall, di ruko, kios, atau sewa lapak atau teras, masing masing beda-beda biayanya" Tukas Aku. Ternyata dalam pikiran Bunga ini, sudah punya gambaran mau ambil salah satu business opportunity (bo) mie ayam dengan harga 7,5 juta-an. Dan ingin tahu bagaimana memulai suatu usaha bisnis sejenis mie ayam.
"Terus sebelum memutuskan mengambil bisnis orang lain berupa mie ayam, coba tanyakan dari sekian mitra yang ambil bo tersebut, berapa yang tutup? Dan jangan tergiur dengan tawaran yang murah." Balasku.
"Dan juga bisa Mba' survey ke mitra yang sudah mengambil bo bagaimana happy ngga' dengan pencapaian dan penjualannya" Demikian panjang lebar kali tinggi aku mencoba menjelaskan sedetilnya.
"O, ya. ide bagus itu Mas, kenapa Aku nggak kepikiran seperti itu ya?" tanyanya.
"he..he...Maaf Mas, modal Saya terbatas. Memang membuka mie ayam hijau nggak murah ya Mas?" Sambungnya.
"Boleh deh hitung-hitungan aja dari kemitraan mie yang mba' ketahui 7,5 juta belum termasuk sewa tempat kan dan peralatan meja kursi dsb bisa ketahuan berapa, terus kalau tempatnya yang rame pasti tidak murah" demikian penjelasanku.
(Ah..dalam pikirku, Mba Bunga ini sebenarnya sudah tahu jawabannya).
"Jadi modal yang paling penting adalah 'tekad' ya Mba Bunga, bukan 'nekad' lanjutku.

***Tulisan ini di dedikasikan untuk anda
***For Bunga: Apapun keputusan Anda pasti ada konsekuensi di sana jangan menyurutkan langkah untuk memulai, karena disitulah proses sekolah kehidupan anda yang tak akan berakhir sampai ajal menjemput***.

Tidak ada komentar:

Pengikut